twitter

Selain dari daftar ususal hibah yang berguna dan beasiswa, ada beasiswa yang aneh dan tidak biasa yang mahasiswa bisa dapatkan. Bagian terbaik tentang beasiswa ini adalah bahwa Anda tidak benar-benar perlu akademis secara luar biasa. Anda hanya perlu memiliki beberapa fitur khas atau hobi. Beberapa jenis beasiswa yang paling aneh adalah sebagai berikut. Selengkapnya...

1. Beasiswa Orang Kidal

Karena siswa kidal begitu banyak, beasiswa ini ditawarkan oleh Juanita College di Pennsylvania, adalah salah satu beasiswa yang paling umum dan dicari orang.

2. Beasiswa Toko Es Krim Nasional

Jika Anda bekerja di beberapa toko es krim, Anda mungkin memenuhi persyaratan untuk beasiswa ini. Jika Anda cukup beruntung, majikan Anda mungkin akan merekomendasikan Anda, dan Anda mungkin mengambil satu dari 17 $ 1.000 beasiswa.

3. Beasiswa Patrick Kerr Skateboard

Satu lagi beasiswa yang tidak biasa. Beasiswa ini dapat bergna bagi orang yang memiliki bakat skateboard

4. Beasiswa Nama Belakang Orang Yang Aneh

beasiswa ini biasa disajikan oleh Universitas Loyola di Chicago diberikan kepada siswa dengan nama-nama terakhir yang paling tidak biasa, yang terbaik sejauh ini adalah nama “Zolp”

5. Beasiswa Asma

Kedengarannya sangat aneh yang bahkan alergi Anda dapat memenangkan jumlah beasiswa yang besar. American Academy of Allergy, Asma dan Imunologi terutama bertanggung jawab untuk mensponsori beasiswa unik ini.

6. Kontes Beasiswa Stuck at Prom Duck Brand Duct Tape

Ini adalah sebuah kontes yang tidak biasa diadakan setiap tahun pada musim semi, dimana para siswa membuat dan mengenakan pakaian formal untuk bersaing mendapatkan hadiah beasiswa $ 2,500. Hadiah kedua dan ketiga adalah untuk mendapatkan beasiswa sebesar $ 1.000 dan $ 500 masing-masing.

7. Turnamen Kejuaraan Poker Online

Jika Anda adalah seorang juara di permainan poker, ini adalah kesempatan emas Anda untuk memenangkan jumlah besar sebagai hadiah beasiswa.

8. Beasiswa Orang Vegetarian

beasiswa ini disponsori oleh Vegetarian Resource Group hanya untuk orang dengan kebiasaan makan sayur-sayuran.

9. Beasiswa Klub Mahasiswa Tertinggi Internasional

Orang-orang tinggi sekarang memiliki kesempatan untuk ambil beberapa beasiswa yang bagus. Beasiswa ini pada dasarnya hanya mempertimbangkan tinggi seorang mahasiswa yaitu 5’10 “bagi siswa perempuan dan 6’2″ untuk siswa laki-laki.

10. Beasiswa Ketepatan Meramal Masa Depan

Beasiswa ini agak sedikit berbeda dari apa yang namanya penghargaan, kontes ini sebenarnya adalah untuk mahasiswa yang tertarik dalam ilmu ekonomi. Peserta diharuskan untuk ‘membeli dan menjual” prediksi masa depan hanya sebagai salah satu akan membeli saham.

Source: SelebSexy
Selengkapnya...

3 Nov 2010 | 0 komentar |

Teraneh kadang sering diperbincangkan secara negative, ini dapat terjadi karena memang Penampilah fisik terkadang menjadi penilaian utama oleh sebagian kalangan, tetapi sebenarnya apapun penampilan seseorang , apakah itu acak-acakan , aneh tetap saja janganlah kita langsung menilai dengan predikat negative, tetapi lihat terlebih dahulu apa yang dilakuaknnya baru kemudian menilai dirinya. Dan tahukan anda bahwa ternyata ada beberapa orang (dalam hal ini adalah 10 orang) yang lebih memilih untuk menjadikan dirinya aneh atau lain dari pada yang lain, untuk lebih jelasnya tentang siapa 10 orang teraneh didunia silahkan simak saja ulasannya dibawah ini.



Inilah 10 orang dengan penampilan teraneh, semuanya memodifikasi tubuhnya, yang artinya memang keanehan dalam diri mereka bukanlah kehendak yang kuasa, melainkan inilah jalan hidup mereka.


1. The Leopard Man
Manusia full tatto menyerupai leopard, tubuhnya di tatto hingga mengerupai macam tutul.




2. Etienne Dumont
kritikus seni dan kultur di geneva
Tanduk dikepalanya adah implant silikon asli




3. Rick Genest
Undergrond Rocker




4. The Illustrated Lady
Julia Gnuse (aka the illustrated lady)
Dia lahir dengan cacat pada kulit nya, karena itu, untuk menutupi cacat tersebut ia men tato dirinya full body




5. Elaine Davidson
kelahiran brazil
Elaine mempunyai beberapa tato , 2500 piercings internal dan external, 500 disekitar alat kelamin (vagina) Total berat yg dibawanya karena piercing itu adalah 3Kg





6. Kala Kaiwi
67 piercings dan 75 % badannya di tatto
mempunyai studio modifikasi tubuh di hawai.
lubang hidungnya dibesarkan 4 inchi untuk memasukan anting tersebut
dan beberapa silikon implan untuk bikin tanduk.



7. Pauly Unstoppable
Lidah bercabang, lobang hidung terbesar di barat, codet di pipi, beberapa implan di kepala.



8. The Lizardman
Eric Sprague, lahir tahun 1972
merupakan salah satu orang pertama yg membuat lidah bercabang.
hampir seluruh tubuhnya berwarna hijau.
dan di seluruh tubuhnya ditanam implan yg membuat kulitnya bersisik seperti kadal




9. Lucky Diamond Rich
Mempunyai tato lebih banyak dari Leopard Man (no 1) dan dia bisa menelan daging tanpa dimasak





10. Stalking Cat
Dennis Avner modifikasi tubuh yang terdiri dari tattoos, silicon implants dimuka , pointed teeth (taring), surgically pointed ears (kuping lancip), piercings, attachable whiskers, claws, a bifurcated top lip (bibir dibelah) and even an animatronic tiger’s tail (dan ada ekor elektronik)






Diatas adalah 10 orang dengan penampilan teraneh di dunia, yang jelas memang itulah yang menjadi jalan hidup mereka, dan semoga informasi seputar 10 orang teraneh di dunia dapat bermanfaat.

Source: Kaskus
Selengkapnya...

| 0 komentar |

JANGAN biarkan anak Anda menjadi materialistis. Sebab, Anda akan menjadi sangat repot untuk memenuhi semua keinginannya.

Harta bukanlah segalanya. Namun sayangnya, akibat kehidupan modern yang serba materialisme itu, mental anak-anak menjadi rusak. Padahal, kasih sayang tidak mesti ditunjukkan dalam bentuk harta bahkan membuat orangtua harus rela utang sana-sini untuk memenuhinya.



Fenomena rusaknya mental anak-anak akibat materialisme itu pun tampak sangat parah di negara maju seperti Inggris. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 89 persen orang dewasa di sana sepakat bahwa anak-anak semakin menjadi materialistis dibandingkan sebelumnya.

Temuan ini berdasarkan survei GK NOP yang melibatkan 1.225 responden orang dewasa di Inggris. Dari hasil temuan polling ini, sebagian besar orang dewasa Inggris meyakini bahwa anak-anak generasi zaman sekarang lebih materialistis dibandingkan anak anak sebelumnya. Polling ini di antaranya menanyakan tentang berbagai macam permintaan anak-anak kepada orangtuanya.

Lembaga The Children's Society menyatakan, orang dewasalah yang harus bertanggung jawab atas fenomena tingginya level pemasaran produk komersial pada anak-anak. Kepala The Children's Society Bob Reitemer menuturkan, pertanyaan penting muncul mengenai bagaimana membiarkan anak tumbuh dan berkembang yang bebas dari berbagai macam teknik pemasaran produk industri.

"Kita tidak bisa menyalahkan anakanak begitu saja karena munculnya budaya ini. Selama ini orang dewasa apakah mendukung anak menjadi materialistis atau tidak," ujarnya. Tercatat, keuntungan industri di Inggris dari segmen pasar anakanak diestimasikan mencapai sebesar 30 miliar poundsterling.

Kepala Lembaga National School Partnership Mark Fawcett menyatakan, tidak mungkin melindungi anak-anak dari dunia nyata saat ini. Sebab, masuknya beragam informasi dengan bebas memang bisa didapatkan anak-anak. Meski demikian, bukan berarti tanpa jalan keluar.

Menurut Fawcett, semua orang dewasa dari semua komponen harus bersama-sama bertanggung jawab bahwa anak-anak jangan sampai dieksploitasi, tapi harus didampingi. Orangtua pun harus menjadi lebih teguh menolak semua permintaan konyol dari anak-anak terhadap suatu barang dengan harga yang sangat mahal.

Dr Rowan William dari The Archbishop of Canterbury menyatakan, anak-anak harus didorong dan diberikan pengertian bahwa nilai diri mereka itu lebih dari sekadar barang-barang yang mereka miliki. Sebab, tidak jarang anak-anak menginginkan sesuatu karena melihat iklan atau melihat temannya sudah memilikinya.

"Menjual gaya hidup pada anak-anak telah mengakibatkan budaya kompetisi materialisme serta membuat mereka menjadi sangat individualis dan serakah nantinya ketika dewasa dan hidup bersosialisasi," ujarnya. Tekanan produk komersial terhadap anak-anak memberikan dampak merusak mereka.

Profesor bidang kejiwaan anak-anak dari Institute of Child Health London Philip Graham menyatakan, salah satu faktor penyebab utama munculnya masalah mental pada anak-anak dan remaja itu akibat untuk memenuhi rasa ingin memiliki yang berlebihan (posesif). Salah satunya dalam hal berpakaian atau barang-barang elektronik.

"Bukti itu menunjukkan bahwa di Inggris maupun Amerika Serikat (AS) yang paling terpengaruh akibat tekanan produk-produk komersial adalah meningkatnya angka masalah kesehatan mental," paparnya.

Hasil survei itu menunjukkan bahwa hampir 90 persen responden berpikir bahwa iklan-iklan saat Natal justru menekan orangtua untuk menghabiskan lebih banyak uang dibandingkan kemampuan mereka sebenarnya.

Ini tidak berbeda dengan fenomena Lebaran di Indonesia. Sebab, banyak keluarga di Indonesia yang membelanjakan banyak uang untuk sesuatu yang belum tentu mereka butuhkan. Kemudian, penemuan lainnya, 60 persen responden percaya bahwa mental anakanak dan remaja rusak akibat iklan dan pemberitaan di media.

Sebanyak 63 persen responden wanita dalam survei ini lebih cenderung berpikir bahwa media merupakan penyebab utama munculnya budaya materialisme pada anak-anak. Sementara itu, hanya 56 persen responden pria yang setuju dengan pernyataan tersebut.

Source: Insan Kamil
Selengkapnya...

| 0 komentar |

Seperti yang kita tahu bersama bagaimana kelakuan dan tindak-tanduk generasi muda zaman sekarang. Entah itu dari anak SD, SMP, SMA dan bahkan tidak sedikit terdapat pada anak kuliahan baru. Lihat saja bagaimana mereka dalam menghadapi suatu permasalahan.

Hal pertama yang biasannya muncul adalah bagaimana supaya masalah ini cepat selesai namun yang disayangkan adalah cara menyelesaikannya. Terkadang mengambil jalan pintas. Jalan pintas di sini artinya sangat beragam, jadi tergantung dari anda bagaimana melihatnya. Contohnya saja: lari dari permasalahan tersebut, mengkambinghitamkan orang lain hanya demi terlepas dari masalah tersebut.



Inilah yang saya maksud, berpikir instan. Salah satu bentuk lainnya yaitu dalam mengerjakan tugas, copy dan pastelah yang dijunjung tinggi. Ada juga perilaku hedon, yang sangat menjengelkan sebenarnya. Ada lagi yaitu lebih memilih yang lebih bersifat hura-hura. Tidak dapat dipungkiri kalau inilah yang diinginkan semua orang, termasuk saya pastinya.

Namun, menjadi salah kalau terlalu berlebihan. Dan yang sekarang sepertinya marak yaitu memanfaatkan uang yang ada dimana uanglah yang bekerja. Kalau mau dipandang dari segi negatifnya memang tidak sepenuhnya benar. Karena disini ada pembenaran yang bisa masuk akal. Mengelolah apa yang ada disekitar kita menjadi sesuatu yang berguna salah satunya yaitu uang. Ngerti ndak sampai di sini? Mudah-mudahan, amin.

(tarik nafas dulu…hhmm…aahhh…!!!)

Ok lanjut. Dari sepenggal kata di atas masih ada yang lain. Baru-baru ini diadakan tes seleksi penerimaan mahasiswa baru. Kebetulan saya ada di situ untuk urusan lain. Terlihat sederet ibu-ibu yang ternyata setelah saya perhatikan, mereka ada di situ untuk menunggu anaknya yang sedang ujian. ASTAGA, hari gini anak yang sudah mau kuliah masih ditemani untuk mengurus hal-hal seperti itu (maaf kalau mungkin agak menyinggung, karena saya tahu pasti ada alasan lain tentunya). Kasih sayang dan protecting dari orang tua memang perlu, tapi ndak sampai segitunya kali’. Kapan mereka bisa mandiri. Tapi perlu diingat. Ini hanya untuk sebagian orang saja, jadi jangan cepat naik pitam yaa…! (just opinion).

Pemikiran saya sampai di sini, kalau orang tua juga memberikan dampak yang kurang baik atau negatif (subjektif). Akibat dari terlalu sayangnya mereka dengan anaknya sampai-sampai mereka yang harus mengusahakan semuanya. Memang sih tidak salah kalau begitu, tapi saya kira ada batasannya. Mana yang mereka harus lakukan sehingga bisa belajar, dan mana yang belum.
Kalau mau berbicara mengenai perbedaan dengan anak zaman dulu dan sekarang, sangat besar perbandingannya. Dari cara berpikir dan lain-lain.

Pendahulu saya pernah bilang, “Kasihan dan kecewa saya melihat generasi sekarang. Bisanya cuman hura-hura dan hal-hal yang tidak perlu. Padahal masih banyak kegiatan lain yang berguna seperti membaca dan diskusi atau apalah.” Nah itulah yang pernah saya tangkap. Oh iya, ada juga balasan yang mengatakan seperti ini, “Ini para pendahulu maunya saja yang mau dituruti. Dunia sekarang sudah bukan dunia yang dulu lagi. Sudah berubah cez…! Tidak mungkin hal yang ada pada diri mereka diterapkan ke kita. Lagian jalan hidup di dunia ini bukan cuma satu, banyak kai’.” Ya bisa dikatakan seperti ini “DULU vs SEKARANG”, (hahaha…. Lucu juga).

Sebenarnya bukan cuman anak generasi sekarang saja. Kalau mau dilihat ke belakang, ada juga anak-anak dulu yang mentalnya seperti kerupuk. Nah, inilah yang menjadi akar dan dipraktekkan oleh mereka yang sekarang. Itulah yang menghasilkan mental zaman sekarang yang lebih parah. Jadi tidak sepenuhnya mereka yang sekarang yang salah. Tidak juga. Mmm….kayak gitulah…!

Namun jauh sebelum semuanya itu terlontar, saya sudah menyatakan kalau tidak semua yang terlukiskan itu terjadi pada semua orang, Tidak! Dari semuanya itu ada sisi baiknya juga loh, selama masih ada yin dan yang. Saya hanya mengungkapkan opini dari ruang negatifnya saja… maklumlah model pemikiran yang selalu ingin mengkritik.

Source: Banua
Selengkapnya...

| 0 komentar |

Pemberitaan besar-besaran mengenai video porno artis tak pelak memang menjadi perbincangan hangat. Dari orang sekelas menteri, obrolan ibu-ibu di kompleks, di sekolah hingga warung kopi, semua membicarakan pesohor yang ada dalam video itu.

Dengarkan saja ketika ibu-ibu di kompleks berkomentar soal itu, atau sekolah yang tiba-tiba ramai merazia telepon genggam milik siswa.



Lantas bagaimana dengan anak-anak? Apakah mereka juga tergelitik ingin mencari tahu? Dan bagaimana sebaiknya membentengi mereka untuk tidak tergoda dengan hal-hal yang bukan diperuntukkan bagi mereka? Beberapa cerita di bawah ini adalah contoh bagaimana tayangan video porno dapat dengan mudah menjadi bagian dari keseharian anak-anak kita.

‘’Saya sampai merinding waktu melihat beritanya di televisi,’’ujar Ny Tia kepada tetangganya. Dia mulai gerah dan khawatir anaknya penasaran dan ingin tahu video syur itu. Maklum, dia mempunyai anak yang baru duduk di bangku SMP.

‘’Saya sampai wanti-wanti sama anakanak. Pokoknya jangan sampe nonton, bisa dosa nanti,’’lanjutnya.

Wanita itu berusaha meyakinkan anaknya bahwa tayangan itu tidak perlu ditonton karena tidak berguna.

‘’Aku juga curiga waktu kemarin lihat Dandy, anak Bu Farhan mainan hape sama teman-temannya. Mereka cekikak-cekikik. Jangan, jangan…,’’ujar Ny Dewi mengungkapkan kecurigaannya pada anak-anak di kompleksnya yang membawa telepon genggam.

Ya, mereka pantas untuk risau karena siapa yang bisa menjamin bahwa anak-anak mereka terbebas dari gambar-gambar yang tidak semestinya mereka saksikan? Kekhawatiran para ibu tersebut dinilai wajar karena hampir sebagian besar waktu dan aktivitas anak-anak terkadang kurang terpantau.

***

DI tempat lain, seperti biasa, murid-murid sebuah SMPitu mempersiapkan buku di atas meja ketika guru mereka yang terkenal killer memasuki kelas. Di jam kedua pagi itu pelajaran Bahasa Jawa segera dimulai. Tapi suasana hening tiba-tiba menjadi sedikit gaduh ketika sang guru mereka bertanya hal yang membuat siswa di kelas merasa ‘’ditelanjangi’’.

‘’Aku arep takon, sapa sing tau nonton video porno ( Saya ingin tanya, siapa di antara kalian yang pernah nonton video porno)?’’ tanya sang guru, sebut saja Bu Ani, dengan logat Jawa kental. Tak tampak keseriusan di wajahnya.

Beberapa saat, para siswa langsung saling berpandangan dan mencurigai satu sama lain.

Guru itu terus meminta murid-muridnya untuk berani jujur. Beberapa anak mulai tunjuk jari dengan malu-malu. Akhirnya hampir semua siswa mengangkat tangan dan mengacungkan telunjuknya ke atas.

Setelah semua mengaku, sang guru kemudian memberikan penjelasan mengenai dampak negatif menyaksikan hal-hal pornografis. Yang disampaikannya bisa dipahami siswanya.

‘’Saya pakai bahasa Jawa untuk memberi pengertian dan contoh bahwa hal itu tidak baik.’’ Memang, merebaknya video mesum juga membuat guru khawatir. Pasalnya, video bertipe MP4 yang dapat diunduh lewat internet dan disebarkan lewat telepon seluler (ponsel) tersebut telah menjadi konsumsi pelajar.

Menurut Bu Ani, pembahasan tentang pornografi sudah sering dilakukan pihak sekolah. Tapi apa yang dikonsumsi anak-anak tentunya di luar kontrol lembaga pendidikan karena mereka dengan mudah bisa melihat atau mencari di luar jam sekolah.

Pengawasan dan kontrol terhadap anak didik diakui memang sangat sulit. Begitu juga komunikasi orang tua dan guru yang frekuensi pertemuan hanya empat kali dalam setahun, yakni pada saat rapat komite dan pengambilan rapor.

***

KENYATAANNYA, pendididikan anak tidak seluruhnya diserahkan kepada institusi penddikan, karena anak juga bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Begitu juga sebaliknya.

Pendidikan anak juga bukan melulu menjadi beban orang tua. ‘’Semuanya harus peduli,’’ kata pemerhati pendidikan Nurhadi Susilo Spd.

Keprihatinan atas merebaknya pemberitaan menyangkut peredaran video porno tentu saja dapat merusak mental generasi muda. Karena mendengar atau melihat tayangan itu akan mengganggu dan merusak prestasi belajar siswa.

‘’Dampaknya sangat luar biasa besar. Pemberitaan bertubi-tubi di berbagai media massa itu mendestruksi mental dan moral generasi muda,’’kata Nurhadi yang juga menjabat sebagai Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia Wilayah Jawa Tengah Dia mengharapkan kalangan media massa berlaku proporsional dalam memberitakan halhal yang sensitif. Sebab, media mempunyai tanggung jawab besar dalam mengarahkan masa depan masyarakat.

‘’Kurang bijaksana bila yang dieksplorasi sisi pornografinya semata,’’katanya.

Upaya preventif pun banyak dilakukan sejumlah sekolah akhir-akhir ini dengan cara merazia telepon genggam milik siswa. Menurutnya, meski cukup bagus sebagai salah satu bentuk terapi kejut , upaya itu kurang efektif.

Anak usia sekolah menggunakan cara-cara lebih lihai. Tidak hanya menonton video mesum lewat ponsel. Banyak cara mereka dapatkan.

‘’Sekolah sebaiknya membuat aturan yang tegas terhadap siswanya. Misalnya, larangan membawa telepon genggam. Itu salah satu hal positif,î.

Sebenarnya, banyak hal bisa dilakukan untuk menjauhkan anak-anak dari hal negatif dengan memberi kebebasan melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat dengan pantauan dari orang tua maupun pendidik.

‘’Peran orang tua juga sangat penting untuk menjalin komunikasi dengan anak. Ajak dan bangun komunikasi yang baik dan perhatikan aktivitas anak. Meskipun bisa dibilang orang tua sering overprotected, tapi jika dikemas dengan baik dan terbuka, anak akan mengerti.’’ Seperti halnya yang dilakukan di Boarding

School SMPIT Nurul Islam Tengaran yang membuat ruang internet terbuka yang bisa diakses guru maupun siswa. Namun pihak sekolah membuat aturan bahwa itu untuk kegiatan di luar pelajaran.

`’Jam-jam untuk main game atau Facebook-an hanya seminggu sekali. Anak-anak juga dibiasakan membuka situs-situs yang bermanfaat,”ujar Nurhadi.

Anak juga diajarkan untuk belajar bertanggung jawab atas pilihannya. Misalnya melalui sistem kredit poin yang diberlakukan di sekolah ini. Pelanggaran yang dikompensasi dalam ben tuk kredit poin akan diakumulasi pada waktu tertentu untuk menentukan hukuman bagi yang melanggar. Ancaman bisa dalam bentuk surat peringatan hingga dikembalikan pada orang tua. Itu sanksi yang cukup berat bagi siswa. Tapi dengan cara itu, anak akan terbiasa untuk belajar bertanggung jawab. ‘’Anak belajar mempertanggungjawabkan resiko dari setiap pilihan.

Source: Sosbud
Selengkapnya...

| 0 komentar |

Melatih Sisi Kognitif Anak dengan "Video Game"

Selama ini video game dianggap menimbulkan dampak negatif terutama pada anak-anak. Namun, penelitian terbaru membuktikan permainan yang memadukan unsur imajinasi dan teknologi itu bisa pula mempertajam daya pikir mereka.

Selama ini video game kerap dipandang sebagai jenis permainan yang menimbulkan dampak negatif bagi anak-anak. Permainan tersebut tidak jarang dijadikan kambing hitam penyebab anak-anak malas belajar atau menjalankan aktivitas-aktivitas lainnya serta cenderung menutup diri.



Oleh karena itu, tidak heran apabila banyak orang tua yang melarang putra-putri mereka untuk bermain video game. Anggapan itu memang tidak salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, dalam beberapa kasus tertentu, video game justru dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mempelajari keterampilan baru. Bahkan, hubungan sosial antara anak dengan lingkungan sekitarnya pun terbukti meningkat.

Dampak positif video game pada anak telah diteliti para ahli dan hasil penelitian tersebut dipublikasikan di sebuah jurnal umum psikologi yang diterbitkan oleh American Psychological Association. Para peneliti melakukan beberapa studi yang mengaitkan potensi video game dengan peningkatan kemampuan visual dan spasial seseorang.

Kemampuan itulah yang kemudian dimanfaatkan untuk membantu mengelola penyakit diabetes dan sebagai alat pembantu psikoterapi. "Selama ini, sejumlah penelitian mengenai video game hanya seputar sisi negatifnya dan potensi bahaya yang .dapat ditimbulkannya, seperti anak menjadi kecanduan, agresif, hingga turunnya prestasi akademis anak," ungkap Christopher J Ferguson, peneliti dari Texas A M International University, Amerika Serikat (AS).

Namun, tambah Ferguson, penelitian terbaru menunjukkan anak-anak yang tinggal di daerah yang paling sering memainkan video game, seperti Eropa dan Amerika, dalam beberapa tahun belakangan justru mengalami masalah perilaku yang lebih sedikit ketimbang anak-anak di luar dua kawasan itu.

Di Eropa dan Amerika, tingkat kenakalan anak-anak berkurang serta nilai mata pelajaran mereka pun meningkat. "Ini membukti-kan video game yang sarat dengan nilai kekerasan ndak menciptakan generasi muda bermasalah yang selama ini ditakutkan oleh banyak orang," ujarnya.

Mengasah otak

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa video game dapat meningkatkan ketajaman dan ke-cepatan berpikir anak. Rolf Nelson, seorang profesor psikologi dari Wheaton College, Norton, Massachusetts, AS, menyatakan video game bisa mempertajam kemampuan dan kecepatan berpikir serta meningkatkan sisi kognitif (kepandaian) otak anak, terutama untuk game yang bersifat action dan puzzle.

Studi yang dimuat di dalam Journal Perception itu melibatkan 20 orang siswa dan dilakukan dengan cara memberikan permainan video game selama lebih dari satu jam. Sebelum dan sesudah bermain video game, para siswa itu diminta melakukan tes kecerdasan untuk mengetahui efek bermain video game terhadap fungsi otak. Hasilnya, terjadi peningkatan fungsi otak di bagian-bagian tertentu.

"Bermain game yang membutuhkan tingkat perhatian dan fokus visual cepat dan gerakan mo-torik yang tepat dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam berpikir," jelas Nelson. Serupa dengan penelitian yang dilakukan Nelson, sebuah studi yang dilakukan Daphne Bavelier dari University of Roch-ester, New York, AS, juga menyebutkan bahwa para pemain video game memunyai kemampuan koordinasi yang baik, mulai dari mata hingga tangan. Mereka mampu memproses sesuatu hal yang bersifat visual dengan cepat,, mental yang lebih kuat, dan kemampuan mengingat yang lebih baik.

Meski demikian, diperlukan studi yang lebih mendalam ketika ingin menjadikan video game sebagai bagian dari kegiatan terapi otak terutama bagi anak-anak. Walaupun bermanfaat dalam mengembangkan beberapa keahlian.bermain video game bisa menggantikan kegiatan fisik dan memengaruhi perkembangan mental anak-anak. Untuk itulah para orang tua harus berperan aktif dalam mengatur jadwal bermain video game bagi anak-anak mereka agar tidak berlebihan.

Nelson mengatakan sebenarnya orang tua tidak perlu melarang anak-anak bermain video game. Strategi yang baik adalah menyeimbangkan antara kegiatan fisik, latihan otak, dan interaksi sosial. "Mereka yang bisa menyeimbangkan itu semua akan berkembang menjadi orang yang hebat," ujarnya.

Sementara itu, peneliti asal Beckman Institute, University Illinois, AS, Candramallika Basak menilai peran video game dalam mengembangkan kemampuan berpikir anak yang bisa menunjang pertumbuhannya tetap mesti diteliti lebih lanjut. Dia juga menyarankan agar orang tua memilihkan permainan yang tepat bagi anak yang bisa menunjang pengembangan kemampuan buah hati.

"Mungkin saja video game mendapatkan tempat sebagai medium pengembangan kemampuan anak, tetapi tetap tidak bisa menggantikan posisi latihan secara fisik dan interaksi sosial sebagai bagian dari pengembangan anak," tandasnya.

Meski banyak penelitian berhasil mengungkapkan dampak positif dari video game, ada pula studi yang menunjukkan hal sebaliknya. Sebuah studi memaparkan bahwa faktor kekerasan yang ada pada video game, terutama yang menampilkan adegan-adegan baku hantam dapat meningkatkan agresivitas seseorang, bergantung pada pribadi masing-masing.

Penelitian yang dilakukan oleh Patrick Markey itu menyebutkan kombinasi ciri-ciri kepribadian tertentu dapat lebih terpengaruh oleh video game kekerasan. "Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sifat kepribadian seperti agresivitas yang tinggi dapat mengintensifkan efek negatif dari video game kekerasan dan kami ingin mencari tahu mengapa," kata Markey.

Dia pun lantas membuat sebuah metode khusus dengan menggunakan sampel 118 remaja. Setiap remaja diminta memainkan video game kekerasan dan non kekerasan. Remaja-remaja yang cenderung memiliki sifat sangat neurouk merupakan kalangan yang paling terpengaruh oleh video game kekerasan. Sedangkan peserta yang tidak memiliki kepribadian tersebut tidak terpengaruh atau hanya sedikit terkena dampak negatif dari video game kekerasan tersebut.

"Video game kekerasan itu seperti selai kacang. Ada yang alergi dan berbahaya bagi anak-anak, namun ada juga yang justru sehat karenanya. Permainan itu tidak berbahaya bagi mayoritas anak, tetapi berbahaya bagi sebuah minoritas kecil dengan kepribadian ataupun masalah kesehatan mental tertentu," pungkas Markey.

Source: Bataviase
Selengkapnya...

| 0 komentar |